Dampak Positif dan Negatif Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19
Septia Hernanda | Penelitian
Corona virus atau Covid-19 adalah penyakit yang menular dan sangat berbahaya di dunia, karena virus ini bisa menyebabkan kematian. Saat adanya corona virus atau Covid-19 masuk ke negara Indonesia, Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai tindakan. Untuk meminimalisir penyebaran virus corona, Pemerintah menerapkan berbagai protokol kesehatan bagi masyarakatnya seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjauhi keramaian.
Oleh sebab itu, semua kegiatan yang berkerumun atau aktivitas yang bertemu dengan orang banyak, saat ini tidak dianjurkan. Bekerja, beribadah dan tidak terkecuali dalam dunia pendidikan kegiatan belajar mengajar, semua dilakukan dari rumah.
Untuk melakukan pembelajaran secara daring (dalam jaringan) atau juga kita sebut dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), peserta didik dan guru harus mempunyai gadget atau alat teknologi lainnya seperti laptop. Karena tanpa adanya alat teknologi, pembelajaran jarak jauh tidak akan terlaksana. Tentu saja pembelajaran secara daring ini menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap pendidikan di Indonesia.
Dampak Positif
1. Menambah wawasan dalam penggunaan teknologi.
Dalam pembelajaran jarak jauh, secara tidak langsung kita dapat menggunakan teknologi dengan lebih baik lagi. Selain itu, peserta didik bisa mendapatkan metode belajar yang lebih variatif dari guru, ketimbang hanya belajar di dalam kelas. Dengan metode-metode yang dapat diakses dengan melalui teknologi.
- Peserta didik memiliki banyak waktu dengan keluarga.
Dengan adanya pembelajaran jarak jauh, peserta didik memiliki banyak waktu dengan keluarganya, serta hal itu akan mempererat hubungan anak dengan orang tua.
2. Kolaborasi orang tua dan guru.
Selama masa pandemi, peserta didik tentunya akan menghabiskan banyak waktu belajar di rumah. Yang mana orang tua dengan guru akan menimbulkan sebuah kolaborasi yang inovatif dalam mendampingi peserta didik dan bisa menjalani belajar online dengan waktu yang efektif.
Dampak negatif
1. Menurunnya capaian belajar peserta didik.
Belajar secara daring justru menimbulkan menurunnya suatu capaian belajar pada peserta didik. Menurunnya suatu pencapaian belajar ini, bisa disebabkan oleh kurangnya pemahaman sebuah materi yang disampaikan oleh guru. Begitu juga dengan hilangnya konsentrasi anak yang disebabkan oleh gawai, ketika mereka merasa bosan belajar tidak dipungkiri hal ini akan menyebabkan mereka beralih ke sosial media seperti membuka instagram, facebook, twitter, atau bahkan bermain game.
2. Peserta didik kurang bersosialisasi.
Kondisi seperti pandemi ini menyebabkan peserta didik tidak bisa bertemu dengan teman-temannya dan juga gurunya. Oleh karena itu, mereka akan kurang bersosialisasi dengan orang.
3. Keterbatasan gawai, kuota dan jaringan internet.
Tidak semua peserta didik di Indonesia memiliki gawai, kuota dan jaringan internet yang stabil. Penyebab ini akan memicu kegiatan belajar mengajar menjadi terhambat atau kurang efektif.
4. Peserta didik berpotensi menjadi korban kekerasan orang tua.
Hilangnya kesabaran ketika orang tua mendampingi anak-anaknya belajar dari rumah, hal ini akan berpotensi kekerasan kepada anak seperti dibentaknya anak, dan yang lebih disayangkan lagi ketika orang tua mencubit bahkan memukul.
Dari adanya berbagai dampak positif maupun dampak negatif, dalam pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi ini. Pendidikan perlu kita laksanakan sebaik-baiknya dan menciptakan sebuah ide yang kreatif dan inovatif oleh para pendidik, agar peserta didik kita tidak merasakan kejenuhan meskipun belajar dari rumah.
Oleh : Septia Hernanda, S.Pd
Wali kelas 7 SMP Bisnis Aya Sophia Islamic School
Guru bidang Bahasa Inggris dan Leadership
