Parenting
www.ayasophia.sch.id
Aya Sophia Islamic School
Dipublikasikan: 20/09/2025Dilihat: 29 x
5 Kunci Agar Anak Tumbuh Menjadi Pribadi Yang Percaya Diri
Rasa percaya diri adalah bekal penting bagi anak untuk menghadapi tantangan hidup. Anak yang percaya diri biasanya lebih berani mencoba hal baru, tidak takut gagal, dan mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Namun, rasa percaya diri bukanlah sesuatu yang muncul dengan sendirinya. Anak perlu didampingi dan diarahkan agar tumbuh menjadi pribadi yang kuat.
Berikut lima cara yang bisa dilakukan orang tua maupun guru untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak:
1. Hargai Usaha, Bukan Hanya Hasil
Banyak orang tua secara tidak sadar hanya memuji anak ketika mereka berhasil. Padahal, proses berusaha jauh lebih penting daripada hasil akhir. Dengan menghargai usaha, anak akan merasa bahwa dirinya sudah melakukan sesuatu yang berarti, meskipun hasilnya belum sempurna.
Contoh: Ketika anak mencoba merangkai balok dan menaranya roboh, ucapkan, “Wah, kamu sudah berusaha keras menyusunnya. Yuk, kita coba lagi, pasti bisa lebih tinggi.” Kalimat seperti ini akan membuat anak berani mencoba kembali tanpa takut salah.
2. Kenali dan Tunjukkan Kelebihan Anak
Setiap anak terlahir dengan potensi dan bakat yang berbeda. Ada yang cepat berhitung, ada yang gemar menggambar, ada juga yang pandai bercerita. Dengan mengenalkan kelebihan ini, anak akan menyadari bahwa dirinya punya hal istimewa.
Contoh: Jika anak senang bernyanyi, beri kesempatan untuk tampil di depan keluarga. Bukan soal suaranya merdu atau tidak, tetapi bagaimana anak merasa dihargai atas minatnya. Dari situ, perlahan tumbuh kepercayaan diri.
3. Beri Kesempatan Membuat Keputusan
Membiarkan anak membuat keputusan kecil akan melatih mereka untuk percaya pada pilihannya sendiri. Hal ini juga mengajarkan tanggung jawab dan kemandirian sejak dini.
Contoh: Saat akan berangkat jalan-jalan, tanyakan, “Mau pakai sepatu merah atau sepatu biru hari ini?” Pertanyaan sederhana ini membuat anak merasa punya kendali atas dirinya, sekaligus melatih keberanian dalam memilih.
4. Dampingi Saat Menghadapi Kesulitan
Menghadapi kesulitan adalah bagian penting dalam membangun kepercayaan diri. Alih-alih langsung menolong, lebih baik dampingi anak dengan sabar. Biarkan ia mencoba dulu, lalu beri dorongan positif. Anak yang terbiasa menghadapi tantangan akan lebih kuat mentalnya.
Contoh: Saat anak belajar menulis dan merasa kesal karena tulisannya tidak rapi, katakan, “Tidak apa-apa kalau belum sempurna, coba ulangi pelan-pelan. Lama-lama tulisanmu akan bagus.” Dengan begitu, anak belajar bahwa gagal itu wajar dan bisa diperbaiki.
5. Jadi Teladan yang Baik
Anak adalah peniru ulung. Mereka belajar banyak dari apa yang mereka lihat sehari-hari. Jika orang tua atau guru menunjukkan sikap percaya diri, anak akan menirunya.
Contoh: Saat berbicara di depan orang lain, tunjukkan sikap tenang, suara jelas, dan tatapan yang yakin. Anak yang melihat ini akan memahami bahwa percaya diri itu penting, dan lambat laun akan meniru perilaku tersebut.
Menumbuhkan rasa percaya diri pada anak membutuhkan waktu, kesabaran, dan konsistensi. Kuncinya adalah memberikan dukungan positif, kesempatan untuk mencoba, serta teladan nyata dari orang dewasa di sekitarnya. Dengan lingkungan yang mendukung, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berani, tangguh, dan siap menghadapi masa depan.

